Jumat, 29 Juni 2018

Contoh DFD SI Penjualan Cinderamata

Contoh DFD SI Penjualan Cinderamata

3.1. Analisis Sistem


Menurut Yogiyanto (1995) analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.[14]Dalam membuat sistem yang baru harus diketahui alur penjualan yang akan diterapkan pada CV. Serasan Oniex Sidoarjo.Maka dibuatlah Fowchart Diagram yang berfungsi untuk mengetahui secara detail alur transaksinya. Pada gambar 3.1 di bawah ini menjelaskan tentang  flowchartproses penjualan yang akan diterapkanpada CV. Serasan Oniex SidoarjoLangkah pertama adalah Admin mengakses URL: serasanoniex.com/admin kemudian Admin Login terlebih dahulu untuk mengakses halaman beranda admin. Di beranda tersebut terdapat tiga menu yaitu kelola produk,kelola pemesanan, dan kelola pembayaran. Kelola produk adalah halaman untuk mengelola produk yang akan di tampilkan pada website serasanoniex.com. Data produk disimpan pada database produk kemudian di tampilkan pada serasanoniex.com yang kemudian bisa diakses oleh Customer. Pada Menu kelola pemesanan Admin dapat mengelola pemesanan yang didapat dari database pemesanan.Database pemesanan tersebut berasal dari data pemesanan Customer saat mengisi form pemesanan. Menu yang terahir yaitu kelola pembayaran Pada menu ini Admin dapat mengelola pembayaran yang didapat dari database pembayaran. Datanya didapat dari hasil isian Customer ketika melakukan konfirmasi pembayaran. Namun untuk mengisi konfirmasi pembayaran tersebut Customer harus login terlebih dahulu.
  



                Gambar 3.1 Flowchart  DiagramSistem Informasi Penjualan Cinderamata







3.2. Desain Sistem

Setelah melakukan analisis sistem maka selanjutnya dilakukan desain sistem. Dalam desain sistem ini, mulailah dibentuk suatu sistem baru yang telah terkomputerisasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam desain sistem ini adalah :
1.      Context Diagram
2.      Data Flow Diagram
3.      ERD
4.      DBMS
Ke empat langkah-langkah tersebut akan dijelsakan dengan rincian sebagai berikut ini :

3.2.1. Context Diagram

Context diagram adalah diagram yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem secara menyeluruh.Context Diagram Sistem Informasi Penjualan Cinderamata pada CV. Serasan Oniex Sidoarjo terdiri dari

Gambar 3.2 Context DiagramSistem Informasi PenjualanCinderamata

3.2.2. Data Flow Diagram

3.2.2.1. DFD Level 0

Gambar 3.3 dibawah ini menjelaskan tentang DFD level 0 yang memiliki beberapa prosespendataan produk, proses pemesanan, dan proses pembayaran. DFD level 0ini merupakan penjabaran dari proses yang terdapat pada Context Diagramsebelumnya.

Gambar 3.3 Data Flow Diagram Level 0

3.2.2.2. DFD Level 1, Proses 1.0

DFD Level 1 proses 1.0menjelaskan lebih terperinci mengenai kegiatan proses pendataan produkPertama Admin mendata produk kemudian data produk tersebut akan di cek kelengkapannya oleh sistem. Jika sudah lengkap maka data produk terseut akan disimpan pada database produk. Setelah disimpan, data produk tersebut akan ditampilkan pada Customer untuk dipilih.


Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level 1 Proses 1.0

3.2.2.3.DFD Level 1, Proses 2.0

DFD Level 1 proses 2.0menjelaskan lebih terperinci mengenai kegiatan proses pemesananPertama Customer memilih produk yang akan di beli. data produk tersebut berasal dari database produk. Setelah memilih produk yang akan dibeli, customer harus mengisi data pemesanan yang kemudian di simpan pada database pemesanan. Setelah disimpan di dataset pemesanan tersebut Admin akan mendapatkan laporan pemesanan sedangkan Customer akan mendapatkan nota total pemesanan.

Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2.0

3.2.2.4. DFD Level 1, Proses 3.0

DFD Level 1 proses 3.0menjelaskan lebih terperinci mengenai kegiatan proses pembayaranPertama Customer harus login terlebih dahulu.untuk login tersebut customer menggunakan id_pemesanan dan password yang diperoleh dari database pemesanan Setelah itu baru mengisi data konfirmasi pembayaran yang akan disimpan pada database pembayaran. Jika sudah tersimpan maka Admin akan mendapatkan laporan pembayaran dan Customer akan mendapat nota pembayaran.


 Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level 1 Proses 3.0

3.2.2.5.DFD Level 2, Proses 1.

DFD Level 2 proses 1.1menjelaskan lebih terperinci mengenai kegiatan pendataan produk. Pertama Admin memasukkan data produk kemudian sistem akan mengecek kelengkapan datanya. Setelah itu akan disimpan pada database produk. Admin juga dapat mengupdate dan delete produk yang sudah tersimpan di database produk tersebut.

Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level 2 Proses 1.1

Membuat Data Flow Diagram DFD

Membuat Data Flow Diagram DFD Koperasi


pada artikel kali ini kita akan membahas tentang pembuatan Data Flow Diagram (DFD) sistem koperasi. sebelum membaca artikel ini sebaiknya anda membaca artikel sebelumnya tentang DFD dan proses koperasi yang akan saya bahas sekarang. bisa kalian lihat di sini


Oke saya anggap pembaca sudah membaca artikel sebelumnya sehingga mengerti apa itu DFD dan proses bisnis koperasi saya yang akan saya jadikan contoh. 

setelah kita membuat diagram konteks yang ada pada artikel di sebelumnya. maka kita membuat data flow diagram level 1 level 2 dan seterusnya. berikut ini hal yang harus di perhatikan dalam membuat data flow diagram.

  1. harus konsisten dalam artian setiap entitas yang ada di pada diagram konteks juga harus ada pada DFD level 1 ini jadi tidak ada Entitas yang hilang. selain itu konsisten juga pada arus data yang ada. jangan sampai ada arus data yang hilang baik yang masuk ke dalam proses maupun yang ke luar proses. 
  2. setiap proses menggunakan kata kerja dan harus unik. penomoran pada proses harus diperhatikan misal dfd level 1 nomor proses 1 maka dfd level 2 untuk proses 1 nomornya akan menjadi 1.1 dan 1.2 dan seterusnya.
  3. setiap arus data harus berbentuk kata benda.
  4. setiap proses harus memiliki input dan output. input tidak harus 1 tetapi bisa banyak begitu juga output. tetapi yang terpenting adalah harus ada input dan output. 
  5. output bisa ke entitas ataupun ke data store. begitu juga dengan input bisa berasal dari data store ataupun entitas.
  6. tidak boleh ada arus data dari entitas yang langsung ke data store begitupun sebaliknya. harus melewati proses terlebih dahulu.
  7. tidak ada aturan baku untuk level DFD dari sebuah proses. sebuah proses bisa di turunkan menjadi level 1, 2, 3 ... n. yang paling penting sebuah proses harus di buat dengan detil dan tentunya konsisten.
oke berikut DFD level 1 dari sistem koperasi

DFD Level 1

DFD Level 1 Sistem Koperasi
Setelah DFD level 1 kita buat maka kita perlu membuat turunan untuk level selanjutnya. turunan ini merupakan turunan dari proses yang ada pada DFD level 1 ini. pertama kita akan membuat turunan dari proses pendaftaran anggota. ingat kita harus konsisten dalam membuat turunanya karena banyak kealahan yaitu tidak konsisten nya arus data seperti misal ada arus data yang hilang atau tiba - tiba bertambah. berikut untuk DFD level 2 sistem koperasi.

DFD Level 2 Proses Pendaftaran Anggota


DFD Level 2 Proses 1 Pendaftaran Anggota


karena pada proses ini sudah cukup detail maka tidak perlu di turunkan lagi. selanjutnya kita akan turunkan untuk proses 2 yaitu proses pembelian. 

DFD Level 2 Proses 2 Proses Pembelian 


kita akan turunkan lagi untuk proses 2.1 menjadi lebih detail sementara proses yang lain tidak perlu.

DFD level 3 Proses 2.1 Pembuatan PO



DFD level 2 Proses 2 Proses Penjualan


dari DFD diatas yang akan kita turunkan adalah untuk proses 3.3 Pembayaran dan 3.4 Angsuran

DFD Level 3 Proses 3.3 Pembayaran




DFD Level 3 Proses 3.4 Angsuran



ya akhirnya selesai sudah pembuatan Data Flow Diagram DFD untuk proses koperasi ini. semoga bermanfaat dan terima kasih sudah membaca membuat data flow diagram koperasi. bagi teman pembaa yang ingin men download untuk versi visio nya secara lengkap agar bisa teman - teman ubah kembali sesuai keinginan teman - teman bisa di download di sini 

Pengertian DAD dan DFD

Diagram Alir Data (DAD)

Pengertian DAD/DFD
Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

Fungsi Data  Flow Diagram
Fungsi dari Data Flow Diagram adalah :
  • Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
  • DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.
  • DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Berikut ini adalah beberapa simbol yang digunakan di dalam DFD:
  1. Kesatuan Luar (External Entity) atau Batas Sistem (Boundary)
Setiap sistem pasti mmpunyai batasan yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dn menghasilkan output kepaa lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa manusia, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
  1. Arus Data (Data Flow)
Arus data di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
Didalam menggambarkan arus data di DFD perlu diperhatikan beberapa konsep arus data, diantaranya:
  • Konsep paket dari data
Bila dua atau lebih data mengalir dari suatu sumber yang sama ke tujuan yang sama, maka harus dianggap sebagai suatu arus data tunggal.
  • Konsep arus data menyebar
Arus data yang mneyebar menunjukkan sejumlah tembusan dari arus data yang sama dari sumber yang sama menuju ke tujuan yang berbeda.
  • Konsep arus data mengumpul
Arus data yang mengumpul menunjukka beberapa arus data yang berbeda dari sumber yang berbeda bergabung bersama-sama menuju ke tujuan yang sama.
  • Konsep sumber dan tujuan arus data
Semua arus data harus dihasikan dari suatu proses atau menuju ke suatu proses.
  1. Proses (Process)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh manusia, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow diagram (PDFD), proses dapat dilakukan oleh manusia, mesin atau komputer, sedangkan untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari komputer. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang dengan sudut-sudutnya tumpul.
Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap, diantaranya:
  • Identifikasi Proses
Indentifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nmor acuan dari proses dan ditulis pada bagian atas di simbol proses.
  • Nama Proses
Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama dari proses harus jelas dan lengkap menggambarkan kegiatan prosesnya. Nama dari proses diletakkan di bawah identifikasi proses di simbol proses.
  • Pemroses
Suatu proses terjadi karena adanya arus data yang masuk dan hasil dari proses adalah juga merupakan arus data lain yang mengalir.
  1. Simpanan Data  (Data Store)
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa sebagai berikut:
  • Suatu file atau database di sistem komputer
  • Suatu arsip atau catatan manual
  • Suatu kotak tempat data di meja seseorang
  • Suatu tabel

Diagram Level 0 (Diagram overview)
Diagram 0 adalah pengembangan dari diagram konteks dan bisa mencakup sampai sembilan proses. Setiap proses diberi nomor bilangan bulat, umumnya dimulai dari sudut sebelah kiri atas diagram dan mengarah ke sudut sebelah kanan bawah.
Membuat diagram level Zero
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram Context. Cara :
    • Tentukan proses utama yg ada pada sistem.
    • Tentukan apa yg diberikan/diterima masing-masing proses pada/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan .
    • Apabila diperlukan, munculkan data store sebagai sumber maupun tujuan alur data.
    • Gambarkan diagram level zero.
    • Hindari perpotongan arus data.
    • Beri nomor pada proses utama .

Jumat, 22 Juni 2018

Definisi Visual Foxpro

Definisi Visual FoxPro

Visual FoxPro adalah data-sentris berorientasi objek dan bahasa pemrograman prosedural yang diproduksi oleh Microsoft atau bahasa pemrograman yang bekerja dalam lingkup Microsoft Windows. Ini berasal dari FoxPro (awalnya dikenal sebagai FoxBASE) yang dikembangkan oleh Fox Software pada awal 1984.

Visual FoxPro (VFP) biasa disingkat, adalah terintegrasi dengan mesin database relasional sendiri, yang membentang FoxPro's Xbase kemampuan untuk mendukung SQL query dan data manipulasi.

Microsoft Visual FoxPro 9.0 dapat memanfaatkan kemampuan Microsoft Windows secara optimal. Kemampuannya dapat dipakai untuk merancang program aplikasi yang berpenampilan seperti program aplikasi lainnya yang berbasis Microsoft Windows. Bahasa pemrograman ini sangat populer pada saat ini.

VISUAL FOXPRO DBMS

Sejarah Visual FoxPro

Sejarah Singkat Visual FoxPro

Awalnya dikenal dengan nama FoxBASE yang diluncurkan oleh Fox Software pada awal 1984. Fox Technologies kemudian bergabung dengan Microsoft pada 1992 sehingga di depan nama FoxBASE ditambahkan awalan “Visual”. Versi terakhir FoxPro (2.6) dapat berjalan pada sistem operasi Mac OS, DOS, Windows, dan Unix: Visual FoxPro 3.0, versi “Visual” pertama, akhirnya tersingkir karena hanya mendukung Mac dan Windows, dan versi berikutnya hanya mendukung Windows saja. Versi terkini Visual FoxPro adalah berekstensi COM dan Microsoft telah menyatakan bahwa mereka tidak berniat untuk mencipta versi Microsoft .NET.

FoxPro adalah bahasa pemrograman yang dikenal dengan nama bahasa “xBase”, di mana sintaksnya berdasarkan bahasa dBase. Pemrograman yang juga menggunakan bahasa xBase adalah Clipper dan Recital (Sejarah awal xBase boleh di lihat dalam rencana dBASE). Penemunya adalah Wayne Ratliff, yang pernah bekerja sebagai salah satu awak penerbang NASA yang pernah mendarat di Mars pada tahu 1976. Wayne Ratliff lahir di Trenton, Ohio, Amerika Serikat dan menemukan program computer Jet Propulsion Laboratory. Tahun 1980 bertemu dengan George State yang telah menemukan program dBase H. Sebenanya Wayne Ratliff hampir menyerah karena hasil karyanya hanya laku dijual 50 $ per kopi. Setelah bertemu dan membuat kesepakatan untuk bergabung dengan George State di Perusahaan Aston-Tate, kemudian keduanya mengembangkan temuannya menjadi dBase II. Pada gilirannya kemudian project pemrograman Data Base diserahkan kepada Wayne Ratliff dan dia berhasil mengembangkanya menjadi dBase III atau yang lebih dikenal dengan FoxPro seri 1.

Tidak seperti kebanyakan sistem manajemen basis data, Visual FoxPro adalah fitur lengkap, bahasa pemrograman dinamis yang tidak memerlukan penggunaan tambahan untuk keperluan umum lingkungan pemrograman. Ini dapat digunakan untuk menulis tidak hanya tradisional “klien gemuk” aplikasi, tetapi juga middleware dan aplikasi web.

Kelebihan Visual FoxPro
  • Visual FoxPro is Data Centric Language… artinya VFP adalah suatu bahasa pemrograman yang sudah dioptimalisasi penggunaannya untuk pengolahan database. VFP juga mendukung transaction processing secara native, Data Dictionary Support, dan SQL ANSI 92 Standard Syntax.
  • Visual FoxPro is Object Oriented Programming… mungkin bagi sebagian orang, pemrograman berorientasi obyek bukanlah barang baru, tetapi ini adalah salah satu nilai lebih yang dimiliki oleh Visual FoxPro dibandingkan dengan dengan pemrograman lain VFP sudah berorientasi obyek sejak pertama kali diperkenalkannya Visual FoxPro 3 di Windows 3.1.
  • Visual FoxPro is extremely fast database engine … seberapa cepat VFP dapat berlari?
  • Visual FoxPro is remote access data … VFP mendukung untuk mengakses data diluar dari database native yang dimilikinya, seperti Microsoft SQL Server, Oracle, mySQL, PostGreSQL, Thunderbird, Access dan lain sebagainya dengan menggunakan koneksi ODBC dan ADO.
  • Visual FoxPro is excellent RAD tools … dimana dengan kemampuan OOP yang dimiliki oleh VFP, kita dapat membangun sebuah aplikasi yang cepat berdasarkan class yang sudah kita bangun sebelumnya. Bahkan kalau seandainya ada perubahan interface atau business rules, dengan mudah kita ubah berdasarkan classnya. It’s really Rapid Application Development Tools.
  • Visual FoxPro is COM Based Complaint … merupakan standar komponen yang dapat digunakan oleh bahasa pemrograman lain yang juga COM Based Complaint, sehingga memungkinkan suatu proyek aplikasi yang besar dibuat lebih dari 1 bahasa pemrograman … sebagai contoh, modul inventory dibuat dengan VFP, modul sales dibuat dengan Delphi, sedangkan menu utamanya dibuat dengan Visual Basic.
  • Visual FoxPro is web-enabled … membuat aplikasi berbasis web bukanlah sesuatu yang sulit bagi VFP, dimana VFP menyediakan fasilitas FoxISAPI sebagai penghubung VFP dengan Web-Server. Atau jika ingin menggunakan fasilitas ASP atau ASP.NET
  • Visual FoxPro is backwards compatibility… hal ini memudahkan bagi rekan-rekan programmer yang masih menggunakan FoxPro for Dos/Windows untuk beralih ke VFP, karena syntax yang biasa sudah dikenal di FoxPro for DOS/Windows masih dikenal dengan baik oleh VFP sehingga memungkinkan aplikasi yang dibuat dengan FoxPro for DOS/Windows dapat berjalan dengan baik di VFP (dengan sedikit perbedaan di tampilan layar, mengingat VFP sudah menggunakan fasilitas Windows GUI 32Bit).
  • Visual FoxPro is flexible & easy to use … kalimat ini bukan sekedar jargon, tetapi memang benar-benar mudah menggunakan VFP, bahkan bagi seseorang yang tidak mengerti bahasa pemrograman sekalipun. Lebih dari selusin Wizard yang disediakan oleh VFP untuk mempermudah pemakai menggunakan fasilitas didalamnya, dari Wizard membuat tabel hingga Wizard membuat aplikasi berikut interface-nya.
  • Visual Foxpro is supported by Microsoft… microsoft memiliki komitmen untuk terus mengembangkan Visual Foxpro. Visual Foxpro merupakan Software yang tangguh dalam merncang sistem Basis Data, penggunaan prototyping dan RAD –nya pun memiliki fitur – fitur yang lengkap untuk membangun basis data.
Kekurangan Visual FoxPro
  • Tidak tersedia tipe data pointer
  • Tidak bisa digunakan untuk membuat OCX
  • Pengembangan versi sekarang sudah terhenti di versi 9.0
  • Pembuatan report yang belum mengimplementasikan OOP (direncanakan akan diimplementasikan di VFP 9)
  • Menu-designer yang juga belum mengimplementasikan OOP.
Beberapa sumber programmer mengatakan, Visual FoxPro merupakan bahasa pemrograman yang sudah mulai ditinggalkan oleh penggunanya dan sebagian orang beralih ke pemrograman lain seperti, JAVA. Ada beberapa alasan yang dapat membenarkan hal ini. Salah satunya yaitu, Visual FoxPro adalah bahasa pemrograman yang tujuannya spesifik membuat database.Kebanyakan pengguna FoxPro adalah kalanan pekerja kantoran, dikarenakan FoxPro identik dengan Program database yang berbasis Bisnis. Dan lagi FoxPro hanya dapat berjalan dengan semestinya saat beroperasi pada sistem Windows.

Mengapa banyak pengguna yang beralih ke JAVA? Java identik dengandapat membuat  aplikasi apa-pun, berbagai macam, library-nya pun lengkap, bisa beroperasi diberbagai sistem Operasi, sistem pemogramannya pun sudah berorientasi objek.

Kebanyakan pengguna FoxPro adalah kalangan pekerja kantoran, dikarenakan FoxPro identik dengan Program database yang berbasis Bisnis. 

Hotel Terbaik Di Lampung - Swiss-Belhotel Lampung                                                                              Swiss-B...